"Selamat menikmati secangkir kopi kehidupan":)...;)

Renungan di penghujung pekan:

Dalam sebuah acara reuni,
beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu.
Melihat para alumni tersebut ramai2 membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur, mengambil seteko kopi panas & beberapa cangkir kopi yg ber-beda2.
Mulai dari cangkir yg terbuat dari kristal, kaca, melamin & plastik. Guru tersebut menyuruh para alumni utk mengambil cangkir & mengisinya dengan kopi.
Setelah masing2 alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, guru berkata,
"Perhatikanlah bahwa kalian semua
memilih cangkir yg bagus & kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah & tak menarik.
Memilih hal yg terbaik adalah wajar & manusiawi.
Namun persoalannya,
ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu.
Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain & mulai membandingkannya.
Pikiran kalian terfokus pd cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.
"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah
pekerjaan, jabatan & harta benda yg kita miliki.
Pesan moralnya, jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati.
Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting.
Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian.
Itu konsep yg sangat keliru. Kualitas hidup kita ditentukan oleh
"Apa yg ada di dalam" bukan
"Apa yg kelihatan dari luar".
Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita, & kebahagian di dalam kehidupan kita?.
Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah & mahal.
"Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya."

"Selamat menikmati secangkir kopi kehidupan":)...;)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Komentar

Postingan Populer